Oleh : Puji Windriyani
Romantika arus balik, Karanganyar - Jakarta 27 jam. Mulai Purwokerto sudah nggremet jadi keong, sampe kaki oklek mbejeg-mbejeg rem. Di Cipali mampir tidur. Yang namanya aqua jadi barang langka di situ. Di rest area Cikampek mobil sudah gak nampung, yo wesss buka lapak di bahu jalan aja. Yang penting tiba di Jakarta selamat, rumah aman dan Monas masih tegak! Jakarta ouh Jakarta .... magnet luar biasa ... tra la la laaa."
Komentar kami menanggai isi status Mbak Puji Windriyani sbb: "Jakarta kota termacet di dunia. Waktu Lebaran, pulau Jawa adalah pulau kota termacet di dunia. Bangsa ini pintar atau bodoh? Di dunia ini transportasi utama untuk kota besar dan pulau padat penduduk adalah kereta api, bukan mobil atawa sepeda motor. Pemerintah heboh membangun jalan tol, bukan jalur kereta api. Korupsi membuat elit negeri, tidak bisa melihat jauh ke depan."
Temanku waktu studi di London adalah Tom Yam, pencari suaka dari Vietnam ketika terjadi pergolakan politik di sana. Ia adalah keturunan China daratan dan berhasil lulus S3 di universitas di Inggris bidang transportasi publik. Ia mengatakan, untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di kota-kota besar dunia, moda transportasi yang utama yang harus diprioritaskan pemerintah adalah transportasi kereta api. Karena, sekali jalan lokomotif kereta api itu bisa membawa sekian banyak gerbong yang berisi sekian banyak manusia dan/atau barang.
Kedua, barulah transportasi umum bus kota. Ketiga, taxi. Dan, keempat barulah kendaraan pribadi, baik mobil maupun sepeda motor.